.breadcrumbs {padding:3px 0px 8px 5px; margin: 0px 0px 5px 5px; font-size:90%; line-height: 1.4em;}

Senin, 28 April 2014

sejarah sepatu running

Sepatu running dirancang untuk kegiatan olahraga. Mereka juga dikenal sebagai sepatu atletik. Sebelumnya, mereka terbuat dari bahan yang lentur dengan sol karet. Telapak dibuat menggunakan proses yang dikenal sebagai vulkanisasi yang melibatkan perpaduan antara karet dan kain bersama-sama melalui proses pemanasan. Karena sepatu ini yang ringan, nyaman dan memungkinkan pemakainya untuk bergerak tanpa didengar, mereka kemudian dikenal sebagai “sepatu kets.”
Pada tahun 1917, perusahaan sepatu keds menjadi yang pertama untuk memproduksi dan menjual sepatu lari di Amerika Serikat. Perusahaan Inggris, JW Foster and Sons, yang menamai dirinya kemudian sebagai Reebok, dikembangkan sepatu lari dengan paku. Pendiri perusahaan. JW Foster memiliki gairah untuk menjalankan dan tertarik untuk mengembangkan sepatu yang akan meningkatkan kecepatan. Idenya menambahkan paku untuk satu-satunya merevolusi industri sepatu olahraga.
Pada tahun 1925, Adi Dassler Jerman melangkah lebih jauh dan menciptakan berbagai sepatu dengan paku tangan ditempa. Perusahaannya menggunakan keadaan bahan seni untuk memproduksi sepatu yang sangat ringan. Mereka juga mengembangkan berbagai sepatu, dirancang khusus untuk jarak yang berbeda.
Pada 1970-an, tren bergerak menuju podiatris aktif berkolaborasi dengan produsen sepatu dalam usaha untuk mengembangkan sepatu lari yang sempurna. Penelitian lebih lanjut dilakukan dalam cara manusia berlari dan efek shock pada bagian yang berbeda dari kaki, setiap kali kaki menyentuh tanah. Kinesiology memainkan peran penting dalam penelitian. Eethylene vinil asetat (EVA), zat terdiri dari jutaan gelembung udara kecil yang memberikan bantalan dan menyerap kejutan, dikembangkan. Penggunaan EVA dalam pembuatan sepatu dianggap menjadi kemajuan besar dalam teknologi alas kaki. Teknologi ini masih banyak digunakan saat ini.
Pada tahun 1979, Nike mengembangkan sistem bantalan yang paling terkenal. Nike Air adalah yang pertama untuk memasukkan gelembung udara ke dalam tumit sepatu. Keberhasilan Nike dipimpin pesaingnya seperti Reebok, ASIC dan Brook, ikut lomba dalam mencari yang paling dalam sepatu bantalan.
Perusahaan saat ini, persaingan di antara olahraga telah diintensifkan. Fashion dan brand recall dari sepatu hanya sebagai faktor penting kinerja olahraga nya. Atlet yang disponsori, acara yang diadakan lebih sering dan kekayaan yang dihabiskan untuk iklan. Sesuai dengan tren ini, jutaan dolar juga dihabiskan untuk merancang “aman” sepatu.

ARTIKEL TERKAIT /RELATED POST:

Tidak ada komentar: