.breadcrumbs {padding:3px 0px 8px 5px; margin: 0px 0px 5px 5px; font-size:90%; line-height: 1.4em;}

Kamis, 27 Maret 2014

5 sepatu terlangka di dunia

Sepatu memiliki sejarah yang panjang, dikabarkan sepatu telah dikenal manusia sejak 8.000 tahun lalu sebelum masehi. Sepatu saat ini tidak hanya digunakan sebagai alas kaki saja, namun juga sebagai penambah keindahan dalam berbusana, terutama di kalangan perempuan. Seiring dengan perkembangan zaman dan inovasi fesyen ataupun budaya, sepatu memiliki beragam bentuk dan manfaat. Untuk itu uniknya.com merangkum 5 sepatu unik di berbagai belahan dunia dengan model dan kegunaanya:

1. Sepatu Teratai (China)
Dari Abad ke – 10 hingga 2009

iklan
Salah satu tradisi perempuan China di zaman Dinasti Han adalah mengikat kakinya sehingga terlihat kecil
seperti bunga teratai, dan hal ini ternyata masih ditemukan hingga sekarang. Salah satu cara membentuk kaki mereka untuk menjadi kecil adalah dengan diikat dan mengenakan sepatu kecil yang menyerupai ujung anak panah, seperti banyak terdapat di China bagian utara, khususnya Kota Beijing. Sepatu dengan hak rendah dan mengerucut dibagian depan jari kaki tersebut, akan memaksa jemari kaki menjadi satu dan menyudut dibagian ibu jari. Bahkan di akhir abad ke – 19 dan awal abad ke – 20, sepatu dan telapak kaki kecil ini menjadi ciri khas perempuan Shanghai. Sementara di Guangdong, sepatu ini biasanya terbuat dari katun hitan ataupun sutra, dengan hak tumit yang rata. Bahkan beberapa menambah besi atau kayu agar terlindung dari air dan lumpur, saat berjalan di jalan ketika hujan dan jalan becek.

2. Boot Balet
1980-an hingga sekarang
iklan
Sepatu balet berhak dan berkerah tinggi rupanya telah menjadi padanan gaya busana kontemporer saat ini. semula sepatu balet jenis ini banyak digunakan oleh kalangan fetis, namun seiring berjalannya waktu, menjadikannya sepatu yang modis dan dipadankan sesuai dengan tema dan personalitas perempuan kontemporer. Sepatu boot balet ini bentuknya seperti perpaduan sepatu balet tradisional yang dikombinasikan dengan sepatu boot musim dingin ataupun semi. Di era 80-an sepat boot balet ini mencapai puncak kejayaaannya di dunia mode, dan hingga sekarang untuk momen dan tema tertentu masih banyak digunakan oleh kalangan perempuan modern dan dinamis, bukan lagi milik perempuan fetis.

3. Sepatu kayu pengantin
Di Perancis, akhir abad ke – 19
iklan
Di kawasan Bethmale Valley, selatan Kota Saint Giron di wilayah Ariege, muncul menjadi tren sepatu pengantin perempuan yang terbuat dari kayu, dengan ujung yang runcing menjadi ciri khasnya. Berawal dari abad ke – 9, saat para warga desa berhasil menaklukan bangsa Moor yang menjajah mereka. Bahkan saat itu sepatu yang menyerupai bakiak runcing ini digunakan untuk melukai tubuh musuh mereka. Sepatu ini dibuat dari kayu pohon walnut, alasnya kemudian disesuaikan dengan bentuk kaki. Para pria di Kota Saint Girons membuat sepatu kayu ini untuk dipersembahkan kepada calon pengantin perempuannya. Semakin tajam, runcing dan tinggi, menyimbolkan semakin tingginya cinta yang diberikan kepada isteri mereka.

4. Padukas (Bakiak Ibu Jari)
India, 1700-an

iklan
Sandal yang digunakan untuk menghadiri sebuah upacara tradisi di India ini memiliki dua payung yang akan dicapit oleh ibu jari kaki. Sepatu ini biasanya terbuat dari perak, kayu bahkan gading, bahkan ada jenis lainnya yang memiliki permukaan alas dengan ujung yang runcing. Jenis tersebut banyak digunakan oleh mereka yang menyukai sensasi rasa sakit (masokis), karena dikabarkan sensasi tersebut akan menghasilkan rasa senang, euforia, dan meningkatkan sesitifitas seks. Padukas dengan permukaan yang runcing banyak digunakan oleh kalangan umat hindu, Sadhus atau orang suci untuk mencapai tujuan tertentu.

5. Sepatu tanpa alas tumit
2007
iklan
Sepatu hak namun tidak memiliki alas tumit ini didesain oleh Antonio Berardi pada 2007, dan pernah digunakan oleh Victoria Beckham di tahun 2008. Meskipun terlihat aneh dan tidak nyaman, namun berdasarkan penjelasan sang perancang sepatu ini tidak menyebabkan rasa sakit bagi si pemakainya. Namun berlawanan dengan keterangan sang perancang, ahli kesehatan mengatakan keseringan memakai sepatu jenis ini akan menyebabkan kerusakan permanen di bagian lutut dan tulang belakang.

ARTIKEL TERKAIT /RELATED POST:

Tidak ada komentar: